Mey Menulis Kisah







Bedugul, Bali

Selamat menikmati rinai hujan
Tepat di Januari dua kosong satu tujuh.

Kenalkan, aku Mey.
Datang dari arah yang tak pernah disebutkan di daftar arah mata angin yang pernah Kau pelajari di sekolah.Tidak juga diturunkan dari langit melalui proses evaporasi dan kondensasi yang acapkali Kau sebut itu hujan namanya.Tuhan tidak menempatkanku pada sebuah medan magnet dengan kekuatan menarik logam sangat besar. Tuhan juga tidak menciptakanku seindah pelangi, tapi Ia memberiku kasih setulus yang tak pernah bisa aku bayangkan.

Aku ini, Mey. Tuhan telah menakdirkanku berjalan beriringan dengan April dan Jun.
Bulan-bulan yang mengorbital, mengisi setiap tahun dengan kisah yang berbeda.
Aku tidak punya kisah romantis untuk dua sejoli yang tengah dirundung asmara. Tidak juga cerita tragis yang menyayat hati si pengundi nasib tahunan yang senang bergurau menenteng segepok kartu di saku celananya.

Aku Mey, yang selalu bergandengan tangan dengan April dan Jun.
Ya, Kau bisa bayangkan andai kami sebuah nukleotida, aku adalah gula. Tepat di tengah.
Tepat mengikat sebuah basa nitrogen dan gugus fosfat.
Andai kami sebuah lapisan tubuh, ya.. aku adalah mesoderm tepat di antara eksoderm dan endoderm.
Tapi aku ini hanya sebuah Mey, yang diam-diam menaruh harap pada April yang tak sempat bicara meski hari-hari sudah berlalu.Tuhan telah menaruh sinar di balik mata sendunya dengan kisah yang ingin selalu aku tahu.

Aku hanya sebuah Mey, yang tak bisa melepas Jun dengan bulan-bulan di belakangnya. Kalau ku lepas satu di antara mereka,Kau kehilangan susunan tahun yang berharga bukan?
Kalau ku lepas satu di antara mereka, maka setahun tak genap jadi 12 bulan.

Yaaa, aku ini Mey.masih plin-plan menentukan hari-hari selanjutnya.
Apakah Jun tahu rahasiaku?
Apakah April pernah menatap mataku?
Apakah Jun baik-baik saja?
Apakah April mau mendengarkan begitu banyak pernyataan dariku?
Apakah mereka tahu detak dan detik yang perlahan mematahkan aku?

Aku ini Mey, dan mereka adalah bulan yang terselip di antara do'a-do'a sepanjang siang  dan malamku.

Komentar

  1. Wuhuyyy 😍😍😍
    Bakat bakat penulis 😄😄
    Kembangkan 👍👍

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghapus Standar "Cantik" yang Menyebalkan

Pada Suatu Pagi

Tuan Berjaket Biru